Sabtu, 07 November 2020

KEANEKARAGAMAN HAYATI

Kamis, 20 Agustus 2020

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
Dan selamat pagi anak2 ibu semua....🤗
Puji syukur marilah senantiasa kita panjatkan kehadirat Allah SWT.... Atas semua nikmat dan karunia-Nya.... Semoga kita selalu dilindungi dari segala marabahaya..

Apa kabar anak2 ibu semuanya hari ini??
Tetap semangat belajar dan selalu jaga kesehatan ya👌👌👌

Sebelum kita memasuki materi pembelajaran untuk hari ini, ibu ingin bertanya......
Siswa siswi semuanya...pernahkah kalian melihat bunga mawar yang berbeda-beda warna???

Menurut pendapat kalian, apa ya penyebabnya????
Apakah mereka sejenis (satu spesies) ataukah berbeda jenis (berbeda spesies)????

Kemudian....
coba kamu berjalan ke depan cermin. Lalu perhatikan tipe rambut kamu. Setelah itu, lihat rambut teman-temanmu. Apakah mereka mempunyai bentuk rambut seperti kamu? Kok bisa ya, bentuk rambut setiap orang berbeda-beda?

Perbedaan ini terjadi karena adanya keanekaragaman hayati. Apa itu keanekaragaman hayati?
Nah.....untuk lebih memahami hal itu kita akan pelajari materi "Keanekaragaman Hayati"

Yuk silakan dibaca terlebih dahulu uraian berikut ini.......🤗🤗🤗


PENGERTIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DAN TINGKATANNYA


Ketika kita melihat sekitar, kita pasti banyak menemukan keanekaragaman mulai dari tumbuhan, hewan, hingga lingkungan.

Nah melihat dari wacana di atas sebenarnya apa sih keanekaragaman itu...?
Keanekaragaman hayati adalah suatu keberagaman makhluk hidup yang didasarkan pada ciri-ciri yang dapat diketahuinya melalui suatu observasi/pengamatan.
Menurut Kamus besar bahasa Indonesia keanekaragaman adalah keseluruhan keanekaragaman makhluk yang diperlihatkan suatu daerah mulai dari keanekaragaman genetika, jenis, dan ekosistemnya. sedangkan menurut UU No.5 Tahun 1994 keanekaragaman hayati (biodiversitas) adalah keanekaragaman  di antara makhluk hidup dari semua sumber termasuk diantaranya daratan, lautan, dan ekosistem akuatik lain, serta kompleks ekologi  yang merupakan bagian dari keanekaragamannya, mencakup keanekaragaman dalam spesies, antara spesies dengan ekosistem.

💙 Tingkatan Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman ini di bagi menjadi tiga tingkatan, yakni sebagai berikut  :

1. Keanekaragaman Gen

Keanekaragaman gen adalah variasi perbedaan sifat dan penampilan antarindividu dalam 1 spesies yang sama.
Keanekaragaman tingkat genetik terjadi karena adanya keanekaragaman susunan gen. Gen-gen tersebut mengekspresikan berbagai variasi dari satu jenis makhluk hidup, seperti warna bulu, ukuran badan, tinggi badan dan sebagainya. Keanekaragaman dalam gen menghasilkan variasi yang sering kita sebut varietas.
 Jadi, perangkat gen itulah yang menentukan ciri dan sifat yang dimiliki oleh suatu individu. Contohnya? Ya perbedaan tipe rambut tadi. Adanya orang yang berambut keriting, lurus, ikal, itu terjadi karena adanya keanekaragaman tingkat genetik.

💙 contoh keanekaragaman gen sebagai berikut :
 a. Keanekaragaman warna pada bunga mawar, yaitu mawar putih, mawar merah, dan mawar kuning dan warna lainnya.......

Meski sama-sama bunga mawar dan mempunyai nama spesies Rosa hybrid, tetapi warna mahkota pada bunga mawar bisa berbeda. Hal ini karena susunan gen penyusun bunga mawar yang satu dengan bunga mawar yang lain berbeda.
 b. Keaneakaragaman bentuk, ukuran tubuh, serta warna pada mangga yaitu : mangga gadung,  mangga gedong gincu, mangga golek, mangga apel, mangga kelapa, dan mangga madu.
Perbedaan rasa pada setiap buah mangga juga termasuk ke dalam keanekaragaman genetik, lho.

C. Contoh lain juga terjadi pada lalat buah (Drosophila melanogaster). Kalau kita perhatikan dari gambar, meskipun sama-sama lalat buah, tapi mata lalat ini bisa berbeda, kan? Lalat yang satu berwarna merah, dan yang satunya berwarna putih. Ini pun menunjukkan bahwa adanya keanekaragaman genetik.

2. Keanekargaman Jenis
    Keanekaragaman jenis adalah variasi atau perbedaan sifat dan penampilan individu yang berbeda jenis/spesies dalam satu familia. Keanekaragaman ini terbentuk karena perbedaan struktur dan jumlah gen.
a. Contohnya keanekaragaman pada familia Falidae, yaitu harimau, singa, cetah, dan kucing. Selain itu keanekaragaman jenis juga terdapat pada familia Leguminose (kacang-kacangan), seperti kacang buncis, kacang kapri dan kacang hijau.



Perbedaan habitat inilah yang menyebabkan setiap tanaman tadi mempunyai ciri khusus dari tiap spesiesnya.



3. Keanekaragaman Ekosistem

Di atas keanekaragaman tingkat genetik dan individu, ada keanekaragaman tingkat ekosistem. Ini artinya, setiap ekosistem mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri. Keanekaragaman tingkat ekosistem menggambarkan jenis populasi organisme dalam suatu wilayah. Adanya keanekaragaman tingkat ekosistem ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan faktor abiotik serta komposisi jenis populasi organismenya.
    Keanekaragaman ekosistem adalah variasi bentuk dan jenis bentang alam, daratan maupun perairan, dimana tumbuhan, hewan dan organisme yang lain saling berinteraksi, di dalam interaksi antarorganisme ditentukan oleh komponen biotik(berbagai jenis makhluk hidup) dan abiotik (faktor fisik : iklim, cahaya, suhu, air, tanah, kelembapan; dan faktor kimia :salinitas, tingkat keasaman, kandungan mineral). Nah salah satu penyebab keanekaragaman ekosistem adalah letak geografis.
Contoh keanekaragaman ekosistem adalah : ekosistem pantai, ekosistem padang pasir, ekosistem hutan hujan dan lain-lainnya



Sumber: 
Tersedia: [online] https://www.google.com/amp/s/blog.ruangguru.com/keanekaragaman-hayati%3fhs_amp=true




Kamis, 06 Agustus 2020

Metode Ilmiah Biologi

Materi kita hari ini..,..

"Metode ilmiah"

Apakah kalian pernah melihat para ilmuawan yang bekerja di laboratorium, atau di alam terbuka? Menurut kalian apa yang mereka lakukan ya???

Pernah mendengar kata "penelitian"? Apa yang mereka teliti ya??

Tentu banyak berbagai hal dalam kehidupan kita yang merupakan hasil penelitian para ilmuwan, dengan memanfaatkan alam yang merupakan karunia yang tak terhingga dari Yang Maha Kuasa. Kita sebagai manusia yang akan memanfaatkannya atau merusaknya?

Nah....sekarang apa sih hubungan antara penelitian dengan metode ilmiah?????

Yuk mari kita simak video berikut ini...👇👇👇


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=VnZ7uGAihxE

Senin, 04 Mei 2020

LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH


Mata Pelajaran   : Biologi
Kelas/Semester  : X/II
Kurikulum          : 2013 Revisi
 LIMBAH DAN DAUR ULANG LIMBAH
Halo, siswa dan siswi semua......
Semoga masih tetap semangat belajar ya..
Walaupun kondisi lingkungan kita masih belum aman dari wabah virus corona...
Tetap stay di rumah masing-masing, banyak berdo'a, dan tentunya harus selalu menjaga kesehatan tubuh serta kebersihan lingkungan kita😉

Materi kita kali ini adalah Limbah dan Daur ulang limbah. Nah...sebelum memahami lebih jauh apa itu limbah dan ada tidaknya manfaatnya, mari simak beberapa video berikut ini dulu ya.........🤗🤗🤗



Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=JS5HrZPJ5aM


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=-_FzUSr_prQ






https://m.youtube.com/watch?v=KWMAfGCdr_o


Setelah melihat tayangan video tadi, jadi seger ya penglihatan kita.... Ternyata botol-botol bekas yang biasanya hanya menjadi sampah dan dibuang begitu saja bisa menjadi barang-barang cantik yang enak dipandang mata......😊
Semoga tayangan video tadi bisa menjadi inspirasi kita dalam memanfaatkan limbah yang ada di sekitar kita😉👌
Oke,.....selanjutnya untuk lebih menambah pengetahuan kita tentang limbah, yuk! Mari kita baca penjelasan di bawah ini👇👇👇
Limbah adalah sisa hasil produksi atau usaha aktivitas manusia yang tidak bermanfaat dan tidak bernilai ekonomi serta dapat mencemari lingkungan atau menimbulkan dampak negatif.
a. Jenis-Jenis Limbah
Beberapa di antara jenis limbah adalah sebagai berikut:
1. Pengelompokan Berdasarkan Jenis Senyawa
a) Limbah organik
Merupakan limbah yang mengandung karbon (C), meliputi limbah dari makhluk hidup (misalnya kotoran hewan dan manusia, sisa makanan, dan sisa–sisa tumbuhan mati), kertas, plastik, dan karet.
b) Limbah anorganik
Adalah jenis limbah yang sangat sulit atau bahkan tidak dapat diuraikan (tidak dapat membusuk), contoh: logam ( misalnya besi dari mobil bekas atau perkakas, alumunium dari kaleng bekas atau peralatan rumah tangga), kaca, dan pupuk anorganik ( misalnya yang mengandung nitrogen dan fosfor).
c) Limbah bahan berbahaya dan beracun (B3)
B3 Adalah zat atau bahan yang mengandung satu atau lebih senyawa, yang memiliki karakteristik antara lain: mudah meledak (explosive), pengoksidasi (oxidizing), dll.
2. Pengelompokan Berdasarkan Wujud
a) Limbah padat
Limbah padat dibedakan menjadi enam kelompok, yaitu sebagai berikut:
(1) Sampah organik mudah busuk (garbage)
(2) Sampah organik dan sampah organik tak membusuk (rubbish)
(3) Sampah abu (ashes)
(4) Sampah bangkai binatang (dead animal)
(5) Sampah industri (industrial waste)
b) Limbah cair
Adalah jenis limbah yang berwujud cairan, berupa air beserta bahan-bahan buangan lain yang tercampur (tersuspensi) maupun larut dalam air. Limbah cair di kelompiokkan menjadi empat kelompok yaitu sebagai berikut:
(1) Limbah cair domestik (limbah cair dari rumah tangga atau bangunan, perdagangan, perkantoran, dan sarana sejenis)
(2) Limbah cair industri ( limbah cair hasi buangan industri, misalnya sisa cucian daging, buah sayur, dll)
(3) Rembesan dan luapan
(4) Limbah gas
c) Proses daur ulang
Daur ulang adalah penggunaan kembali material atau barang yang sudah tidak digunakan menjadi produk lain.
                       1) Tujuan pemanfaatan ulang dan daur ulang limbah
a) Mengurangi jumlah limbah untuk mengurangi pencemaran
b) Mengurangi penggunaan bahan baku yang baru
c) Mengurangi energi atau sumber daya alam
d) Mengurangi polusi
e) Mengurangi kerusakan lahan
f) Mengurangi emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru
g) Mendapatkan penghasilan kerena dapat dijual kembali
2) Limbah yang didaur ulang dan dimanfaatkan ulang
a) Limbah bahan bangunan
b) Limbah baterai
c) Limbah bahan elektronik
d) Limbah logam
e) Limbah kaca
f) Limbah kertas
g) Limbah daun kering
h) Limbah plastik
Referensi:
Permata. 2016. Biologi SMA/MA Untuk Kelas X. Jakarta: CV Cahaya Pustaka
Gambar: ngelmu.id

Sumber: https://greatedu.co.id/greatpedia/limbah-dan-daur-ulang-limbah


Senin, 20 April 2020

PENCEMARAN LINGKUNGAN

Hari ini kita mempelajari materi pencemaran lingkungan. Sebelumnya, mari simak video-video berikut ini!

Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=bSL9P2bxckM&t=67s



Pencemaran Suara


Sumber: https://m.youtube.com/watch?v=EYGeQgPLqPg

Senin, 13 April 2020

ALIRAN ENERGI DALAM EKOSISTEM

Aliran Energi Dalam Ekosistem dan Contohnya


Sumber: 
https://m.youtube.com/watch?v=nsoOZOgD-vY&t=222s
Ekosistem terbentuk dari interaksi dan hubungan timbal balik antara komponen biotik dan abiotik. Didalam ekosistem, ada sistem dan interaksi yang secara keseluruhan menjaga kondisi lingkungan agar tetap stabil. Kondisi ini disebut juga dengan keseimbangan ekosistem. Demikian juga dengan energi. Energi merupakan kebutuhan makhluk hidup yang utama. Sebagaimana kita tahu, sumber energi manusia berasal dari makanan yang dikonsumsi, baik itu berasal dari tumbuhan maupun hewan. Lalu darimana hewan dan tumbuhan mendapatkan energi? Pembahasan kali ini akan menguraikan tentang sumber energi makhluk hidup, cara memperoleh energi, dan bagaimana aliran energi dalam ekosistem dapat terjadi.

Sumber Energi, Bentuk dan Transformasinya

Salah satu ciri ciri makhluk hidup adalah memerlukan energi. Hewan mendapatkan energi dari hewan atau tumbuhan lain. Begitu juga dengan manusia. Lalu bagaimana tumbuhan mendapatkan energinya? Proses fotosintesis pada tumbuhan memungkinkannya mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa organik dan energi kimia. Proses fotosintesis tidak akan berlangsung optimal tanpa adanya energi radiasi matahari. Sehingga dapat dikatakan sumber energi makhluk hidup di Bumi berasal dari radiasi matahari. Akibat kekurangan cahaya pada tumbuhan selain mengganggu jalannya energi dalam tumbuhan itu sendiri, energi di lingkungan juga berkurang.
  1. Bentuk Energi
Secara umum energi dibedakan menjadi 2, yaitu energi potensial dan energi kinetik.
  • Energi potensial – energi potensial adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda berdasarkan kedudukannya. Karena dipengaruhi oleh kedudukan, besarnya energi potensial ini ditentukan juga oleh ketinggian tempat dan gaya gravitasi. Beberapa jenis energi potensial adalah: energi kimia, energi elastis, energi nuklir, dan energi gravitasi
  • Energi Kinetik – Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh suatu benda yang bergerak. Beberapa macam energi yang termasuk dalam energi kinetik adalah: energi panas, energi listrik, dan energi magnet
Selain itu, ada juga jenis energi lain yaitu energi suara dan energi energi radiasi matahari.
  1. Transformasi Energi
Menurut hukum pertama termodinamika, energi tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, hanya dapat diubah bentuknya. Berdasarkan hukum tersebut, energi radiasi matahari yang diterima masih tetap sama jumlahnya hanya diubah bentuknya menjadi energi kimia oleh tumbuhan. Energi kimia inilah yang dapat dimanfaatkan oleh makhluk hidup yang lain.
Perpindahan energi dari satu organisme ke organisme lain disebut dengan aliran energi (energy flow). Dalam ekosistem, proses ini dapat terjadi melalui rantai makanan maupun jaring jaring makanan. Contohnya dalam ekosistem sawah, padi merupakan organisme autotrof yang mengubah energi radiasi matahari menjadi energi kimia. Energi ini akan berpindah saat terjadi peristiwa “makan dan dimakan”. Lalu apakah energi ini menghilang? Energi kimia tidak menghilang namun diubah menjadi energi lain seperti energi panas, energi gerak, dan sebagainya oleh makhluk hidup.

Aliran Energi

salah satu cara menjaga keseimbangan ekosistem yang dilakukan oleh ekosistem itu sendiri adalah dengan menjaga perputaran energi dan nutrisi yang diterima dari sumber luar. Sumber energi luar yang dimaksud adalah cahaya matahari. Cahaya matahari ditangkap oleh tumbuhan dan digunakan untuk pertumbuhannya. peran cahaya dalam mempengaruhi pertumbuhan tanaman adalah sebagai salah satu syarat untuk terjadinya fotosintesis. Dalam proses ini energi dari matahari diubah dalam bentuk energi kimia yang dapat digunakan oleh heterotrof melalui rantai makanan.
  1. Rantai Makanan

Pada dasarnya, peristiwa aliran energi tidak sesederhana peristiwa makan dan dimakan. Namun proses ini dapat lebih mudah dimengerti dan dijelaskan dengan rantai makanan dan jaring-jaring makanan. Dalam ekosistem, hanya tumbuhan yang mampu menangkap energi dari matahari dan mengubahnya ke energi kimia.
Oleh karena itu, efisiensi fotosintesis tumbuhan sangat penting dalam kelangsungan hidup makhluk hidup. Tumbuhan biasanya menempati trofik pertama dalam rantai makanan, namun yang terjadi tidak selalu demikian. Beberapa bentuk rantai makanan yaitu:
  • Rantai makanan rerumputan – Rantai makanan ini adalah yang paling sering dikenal. Tumbuhan menempati trofik pertama dan berperan sebagai autotrof. Misalnya adalah rumput. Sapi adalah hewan mamalia yang makanan utamanya adalah rumput.  Kemudian karnivora adalah makhluk hidup yang memakan herbivora. Perbedaan ketiga jenis kategori ini dapat dibaca dalam artikel hewan karnivora, herbivora dan omnivora.
  • Rantai makanan parasit – ini terjadi apabila aliran energi terjadi tanpa peristiwa makan dan dimakan namun terbentuk karena interaksi antar organisme dalam ekosistem dalam bentuk hubungan parasitisme. Contohnya adalah jamur dan akar pohon.
  • Rantai makanan pengurai – rantai makanan yang terbentuk dari organisme pengurai. Dalam rantai makanan ini organisme yang mati bukan berarti energi didalamnya juga ikut menghilang. Namun digunakan sebagai sumber energi bagi pengurai. Organisme pengurai termasuk organisme uniseluler seperti algae, jamur, bakteri, dan sebagainya
  1. Tingkatan Trofik dan Jaring – Jaring Makanan
Pada bahawan sebelumnya, dikatakan bahwa tumbuhan berada pada tingkatan trofik pertama. Apa yang dimaksud dengan tingkatan trofik? Tingkatan trofik adalah pengelompokan organisme berdasarkan posisinya dalam rantai makanan. Panjang atau banyaknya jumlah tingkatan trofik ditentukan oleh banyaknya organisme yang berperan dalam rantai makanan. Sebagai contoh, perhatikan dua contoh rantai makanan berikut:
  • rumput – sapi – manusia ( contoh 1 )
  • rumput – ulat – ayam – manusia ( contoh 2)
Pada contoh diatas, contoh 1 memiliki tiga tingkatan tropik sedangkan contoh 2 memiliki empat tingkatan trofik. Setiap tingkatan memiliki sebutan tersendiri, yaitu:
  • tingkatan pertama : organisme autotrof
  • tingkatan kedua : herbivora
  • tingkatan ketiga : karnivora primer
  • tingkatan keempat : karnivora sekunder ( dan seterusnya)
Pada tingkatan kedua, dapat pula masuk hewan omnivora. Contohnya ayam. Untuk penjelasan lebih lengkap tentang ciri – ciri hewan karnivora herbivora omnivora dapat dibaca dalam artikel sebelumnya. Seperti contoh 1 dan 2 diatas, posisi organisme dalam tingkatan trofik dapat berubah. Manusia dalam contoh 1 berperan sebagai karnivora primer sedangkan pada contoh 2 menempati karnivora sekunder. Oleh karena itu dalam rantai makanan yang berbeda, organisme tertentu dapat menempati beberapa tingkatan trofik. Inilah yang disebut dengan jaring jaring makanan. Baik rantai makanan maupun jaring jaring makanan digambarkan dengan tanda panah, yang menunjukkan arah aliran energi.

Aliran Energi Dalam Ekosistem

Aliran energi dalam ekosistem sebenarnya hampir serupa, hanya berbeda organisme. Beberapa contoh aliran energi yang terjadi di darat dan perairan antara lain:
  1. Ekosistem di Darat
Contoh aliran energi dalam ekosistem darat antara lain:
  • matahari -> sawi -> ulat -> burung pipit -> burung elang
  • matahari -> buah -> buahan -> manusia
  • matahari -> rumput -> ulat -> ayam -> musang
  • matahari -> rumput -> kijang -> harimau
  • matahari -> padi -> belalang -> ayam -> ular
  1. Ekosistem Perairan
Yang termasuk dalam ekosistem perairan adalah ekosistem sungai, ekosistem rawaekosistem danau, ekosistem laut. Sedikit berbeda dengan ekosistem darat, dalam ekosistem perairan organisme autotrof adalah fitoplankton dan ganggang. Fitoplankton adalah salah satu dari jenis jenis plankton yang dapat berfotosintesis.
  • matahari -> fitoplankton –> siput –> ikan ->hiu
  • matahari -> fitoplankton -> ikan –> anjing laut -> paus pembunuh
  • matahari -> fitoplankton –> udang –> flamingo
  • matahari -> fitoplankton -> zooplankton -> ikan paus

Sumber:  https://www.google.com/amp/s/dosenbiologi.com/ekosistem/aliran-energi-dalam-ekosistem/amp

Minggu, 05 April 2020

Mengenal Komponen Penyusun Ekosistem



SUMBER: Embun, B.D. (2018). Komponen penyusun ekosistem. [Online]: https://blog.ruangguru.com/biologi-kelas-10-komponen-ekosistem

Anak-anak, kalian sudah pernah mendengar kata ekosistem, kan? Sejauh ini, apa sih yang kalian ketahui tentang ekosistem? Ternyata ekosistem ini sangat menarik untuk dipelajari, lho. Terutama mengenai komponen ekosistemnya. Nah, penasaran kan? Yuk kita belajar bersama-sama mengenai komponen ekosistemnya! 
Komponen Ekosistem
Kalau ekosistemnya seperti ini, apa saja ya komponen penyusunnya? (Sumber: Shutter Stock)
Tahukah kamu, cabang ilmu biologi yang mempelajari tentang interaksi antar makhluk hidup dan lingkunganya disebut dengan Ekologi. Istilah ekologi tersebut pertama kali ditemukan oleh Ernst haeckel pada tahun 1869. Ekologi ternyata berasal dari bahasa yunani, yaitu oikos yang berarti rumah dan tempat tinggal dan logos yang berarti ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa ekosistem adalah hubungan interaksi makhluk hidup dengan lingkungannya. Ekosistem itu sendiri terdiri dari 2 komponen, yaitu komponen biotik yang beranggotakan makhluk hidup dan komponen abiotik yang isinya makhluk tidak hidup.
Komponen Biotik
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, komponen biotik adalah semua mahkluk hidup yang berada di dalam sebuah ekosistem. Contoh anggota komponen biotik antara lain manusia, hewan, tumbuhan, bahkan jasad renik. Ternyata, komponen biotik ini bisa dikelompokan lagi menjadi beberapa kelompok. Apa saja, sih? 
Komponen biotik dibagi menjadi 3, yaitu produsen, konsumen, dan pengurai. Produsen merupakan organisme yang bisa membuat makanan sendiri. Contohnya apa, hayo? Yapi, betul banget! Contohnya adalah tumbuhan. Karena kemampuannya untuk membuat makanan sendiri itu, produsen juga digolongkan sebagai autotrof.
Setelah produsen, ada juga yang disebut dengan konsumen. Berbeda dengan produsen yang merupakan autotrof, konsumen ini disebut sebagai heterotrof karena mereka tidak bisa membuat makanan sendiri. Konsumen dibagi menjadi 3 jenis, yaitu herbivora (pemakan tumbuhan), karnivora (pemakan hewan), dan omnivora (pemakan hewan dan tumbuhan). Selain itu, berdasarkan urutan makanannya, konsumen dibagi ke dalam 3 jenjang, yaitu Konsumen I, Konsumen II, dan Konsumen III. Ketiga jenjang konsumen ini bisa dijelaskan lebih jauh dalam skema piramida makanan dan jaring-jaring makanan. 
Kelompok komponen biotik yang terakhir adalah pengurai. Pengurai adalah organisme yang berfungsi sebagai pengurai organisme yang sudah mati. Pengurai ini juga dibagi lebih lanjut ke dalam 2 kelompok, yaitu detritivor dan dekomposer. Detritivor bertugas menguraikan bahan organik besar dari organisme yang sudah mati menjadi bahan organik yang lebih kecil. Sedangkan dekomposer merupakan pengurai bahan organik untuk kemudian diproses menjadi bahan anorganik. 

Komponen Abiotik
Kalau komponen biotik merupakan komponen mahkluk hidup, komponen abiotik adalah komponen mahkluk tidak hidup. Contohnya adalah air, cahaya matahari, udara, dan tanah. Meskipun komponen biotik dan komponen abiotik berbeda, tetapi mereka saling berhubungan satu sama lain. Contohnya antara lain air yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk minum dan proses pertumbuhannya.



INTERAKSI DALAM EKOSISTEM

Sumber: 
Piana, Rustam. (2019). Ineraksi dalam Ekosistem. Tersedia: [online] https://greatedu.co.id/greatpedia/interaksi-dalam-ekosistem

Halo Greaters! Kali ini kita akan membahas tentang Interaksi dalam Ekosistem. Simak ya pembahasan berikut untuk dapat info lebih lanjut tentang materi tersebut. 
Ekosistem  terdiri dari macam-macam komponen biotik maupun komponen abiotik. semua komponen tersebut tidak bisa berdiri sendiri, semua saling  berinteraksi, baik antara komponen biotik dan abiotik, antar komponen biotik maupun abiotik.
 1. Interaksi antara Komponen Biotik dan Abiotik
Komponen biotik dapat mempengaruhi komponen abiotik dalam ekosistem, demikian pula sebaliknya, contohnya, setiap tumbuhan mengambil air dari lingkungannya (dari dalam tanah), tumbuhan juga membebaskan air ke lingkungan (ke udara) dalam bentuk uap air. Bersama uap air dari sumber yang lain akan terbentuk awan dan turun sebagai hujan. Akhirnya air meresap ke dalam tanah kembali lagi ke tanah. Selain itu, tumbuhan juga mengambil zat hara dari tanah namun juga pengembaliannya lagi dalam bentuk ranting, dedaunan dan sisa tumbuhan yang telah lapuk mengalami penguraian.
2. Interaksi antar Komponen Biotik
Komponen biotik secara timbal balik dapat memengaruhi komponen biotik lainnya

a. Interaksi antar organisme
1) Netral
Hubungan yang tidak saling menggangu antar organisme dalam habitat yang sama, bersifat tidak menguntungkan dan tidak merugikan kedua belah pihak. Contoh : antara capung dan sapi, ayam dan kambing pada halaman yang berumput.
2) Predasi
Predasi adalah hubungan antara mangsa dan pemangsa (predator). Contohnya: singa dengan mangsanya yaitu kijang, rusa, burung hantu dan tikus.
3) Simbiosis
Simbiosis adalah hidup bersama antara dua sepesies yang berbeda. Simbiosis dibedakan menjadi:
a) Simbiosis mutualisme
Yaitu hubungan antara dua organisme yang berbeda spesies yang saling menguntungkan. Contohnya bakteri Rhizobium yang hidup pada bintil akar kacang-kacangan.

b) Simbiosis komensalisme
Yaitu hubungan antara organisme yang berbeda spesies dalam bentuk kehidupan bersama untuk berbagi sumber makanan; salah satu spesies diuntungkan dan spesies lainnya tidak dirugikan. Contoh anggrek dan pohon yang ditumpangginya.
c) Simbiosis parasitisme
Yaitu hubungan antara organisme yang berbeda spesies di mana salah satu organisme hidup pada organisme lain dan mengambil makanan dari inangnya di mana hal tersebut bersifat merugikan. Contohnya plasmodium dengan manusia, taenia saginata dengan sapi, dan benalu dengan pohon inang.
d. Interaksi antar populasi
 Contoh interaksi antar populasi adalah sebagai berikut:
    1) Alelopati
  Merupakan interaksi antarpopulasi bila populasi yang satu menghasilkan zat yang dapat menghalangi tumbuhnya populasi lain.     Contohnya: di sekitar pohon walnut (juglans) jarang ditumbuhi tumbuhan lain karena ia menghasilkan zat yang bersifat toksik.
    2) Kompetisi
   Kompetisi adalah interaksi yang terjadi karena persaingan mahluk hidup untuk memperoleh kebutuhan hidup berupa makanan, tempat     berlindung, dan pasangan. Contohnya adalah singa dan harimau yang sama-sama hidup di hutan berkompetisi untuk mendapatkan rusa     sebagai bahan makanan.
e. Interaksi antar komunitas
Komunitas adalah kumpulan populasi yang berbeda di suatu daerah yang sama yang saling berinteraksi. Contoh komunitas, misalnya komunitas sawah dan sungai. Komunitas sawah disusun oleh bermacam-macam organisme, misalnya padi, belalang, burung, ular, dan gulma. Komunitas sungai terdiri dari ikan, ganggang, zooplankton, fitoplankton, dan dekompuser. Antara komunitas sungai dan sawah terjadi interaksi dalam bentuk peredaran nutrien dari air sungai ke sawah dan peredaran organisme hidup dari kedua komunitas tersebut.
f. Interaksi Antar Komponen Abiotik
Komponen abiotik dapat memengaruhi komponen abiotik lain secara timbal balik. Sebagai contoh, jika intensitas cahaya matahari yang mengenai suatu perairan meningkat mengakibatkan laju penguapan meningkat. Dari peristiwa tersebut terbentuklah awan yang apabila dalam jumlah banyak dapat menghalangi sinar matahari ke bumi, sehingga intensitas cahaya matahari ke bumi berkurang, di samping itu  dapat menyebabkan hujan yang airnya kembali lagi ke perairan.
Referensi:
Permata. 2016. Biologi SMA/MA untuk Kelas X. Jakarta :CV Cahaya Pustaka